đź•› Sungai Nil Nabi Musa

Penyeberangan Laut Merah (atau Penyeberangan Laut Teberau; Ibrani: קריעת ים סוף, Kriat Yam Suph; bahasa Inggris: Crossing of the Red Sea) adalah bagian dari perjalanan bangsa Israel setelah keluar dari Mesir yang dipimpin oleh nabi Musa dicatat dalam Kitab Keluaran 13:17–14:29. Ketika itu Bani Israel baru saja meninggalkan Mesir dan Hali ini menjadikan ibu Musa AS takut sehingga dia berhati - hati ketika hendak melahirkan anaknya, Setelah melahirkan, Maryam mendapat ilham untuk mengambil peti untuk menyembunyikan anaknya lalu mengikatkannya dengan tali yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan sungai nil. Dalam pada itu, ibu Nabi Musa AS akan menghanyutkannya ke laut Walhasil, hadits Rasulullah yang berkaitan dengan bersumbernya sungai Nil, sungai Eufrat, sungai Jeihan, dan sungai Seihan dari surga adalah sebuah kabar yang harus diyakini kebenarannya. Sedangkan bagaimana hal tersebut terjadi adalah salah satu bukti sifat mahakuasa Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana Al-Qur’an berwasiat, “ Dia (Allah Sungai Nil juga mengingatkan kita tentang kisah Nabi Musa AS yang pernah dihanyutkan oleh ibunya di dalam sebuah bakul yang akhirnya sampai ke istana Firaun. Dalam al-Quran diceritakan: “Letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke Sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Firaun) musuh 5 Putri Firaun turun untuk mandi di sungai. Gadis-gadisnya berjalan di sepanjang tepi sungai. Dia melihat keranjang di antara alang-alang, dan mengirim pelayannya untuk mengambilnya. 6 Dia membukanya, dan melihat anak itu, dan lihatlah, bayi itu menangis. Dia merasa kasihan padanya, dan berkata, "Ini adalah salah satu dari anak-anak Ibrani." Jalan pagi sambil menikmati pemandangan di pantai laut merah dan skarang di jeddah arab saudisedang musim dingin klu sore banyak banget orang arab yg jalan d Diorama tempat pembuangan Nabi Musa sewaktu bayi di Sungai Nil. Bayi itu yang kemudian diambil para pembantu istri Firaun dan diserahkan kepada istri Firaun. Pekan lalu, saat bertandang ke Kampung Firaun, Kamis (24/6/2021), tiba-tiba muncul ingatan tentang kisah Nabi Musa sewaktu masih bayi. Yokhebed, Ibunda Nabi Musa. Sungai Nil yang membelah Kota Kairo, Mesir. Setiap kelahiran anak laki-laki harus dibunuh. Demikian peraturan kejam raja Fir'aun, sang penguasa Mesir. Ia takut anak laki-laki akan tumbuh menjadi pemuda yang akan melawan dan menggoncang pemerintahahannya. Nabi Musa Dihanyutkan di Sungai Nil Sungai Nil juga disebutkan dalam salah satu kisah nabi pada agama Islam. Jadi, sungai Nil sudah cukup akrab di telinga umat Muslim, dalam kisah Nabi Musa AS, dimana Nabi Musa As dihanyutkan ke Sungai Nil oleh Ibundanya, Yukhabad, demi melindungi putranya yang di kala itu Fir’aun sweeping seluruh bayi laki .

sungai nil nabi musa